Rabu, 19 Desember 2007

Asuransi Sahabat Para Istri

Asuransi…. kata-kata yang sering membuat banyak orang bergidik atau bahkan berpikir negatif. Padahal kalau kita mau menyadari dan berpikir sejenak betapa sangat besar arti dan manfaatnya bagi masa depan kita dan anak-anak.

Tanpa kita sadari ternyata kebutuhan hidup kita semakin meningkat. Belum lagi semakin merangkaknya harga-harga kebutuhan pokok maupun biaya sekolah anak. Sementara itu terjadinya penurunan nilai mata uang (inflasi) menjadikan semakin tahun harga-harga semakin naik.

Mahalnya biaya hidup serta meningkatnya kebutuhan sangat dirasakan berat oleh kita kaum perempuan, khususnya para ibu. Hal ini membuat kita harus pintar-pintar mengatur pendapatan suami kita. Apalagi kebanyakan dari kita hanya berprofesi sebagai wanita rumahan, dalam artian sebagai ibu rumah tangga.

Dari permasalahan di atas, pernahkah kita berpikir dan membayangkan sejenak, apakah kita masih akan bisa meneruskan hidup jika terjadi suatu musibah pada suami kita? Siapa yang akan menanggung biaya hidup kita jika suami kita meninggal, misalnya. Sedangkan kita, istrinya tidak bekerja. Akankah kita menggantungkan hidup kita pada saudara kita? Mereka tidak akan mungkin membantu kita terus menerus karena mereka juga punya keluarga.

Itulah mengapa kita kaum istri harus “melek” dan sadar betapa sangat penting dan menguntungkan jika suami kita ikut asuransi. Karena dengan suami kita ikut asuransi, jika terjadi sesuatu terhadap suami kita, beban kita serasa dipikul oleh banyak orang karena yang ikut asuransi bukan hanya kita. Oleh karenanya kelangsungan hidup kita masih dapat terpenuhi seperti sedia kala. Jadi betul kata orang bahwa asuransi adalah sahabat para istri.

Selain manfaat itu, asuransi juga bisa kita umpamakan sebagai payung yang harus kita siapkan sebelum hujan tiba. Sehingga di saat musim hujan tiba kita sudah tidak direpotkan lagi kalau kita akan kehujanan.